Tradisi Mupupantunu dan Korban Penebus Salah dalam Kitab Imamat

AbstractThe purpose of this article is to examine one the traditions in Seko and be juxtaposed with victims wrongdoing Imamat. Traditions or customs within a certain community group that have characteristic entity their application. This discusses tradition quite unique, namely Mupupantunu part Seko, Kalamio. giving sanctions members society who violate wrong norms mistakes. involves slaughtering an animal as sacrifice paying predetermined fine. will compared Fraud Sacrifice Book The Mupantunu for Falsehood are same animals practice. study uses descriptive qualitative methods literature interview approach, shows that, was born among (Mupantunu) people, especially Kalamio area, had large number cults practiced by Israelites Old Testament, False Redeemers. most striking similarity watch has offer sacrifice, there also parts eaten adat leaders implementers Priest sacrificial burner Leviticus. Of these, were differences between victims, such burning places burnt offerings.AbstrakTujuan dari penulisan artikel ini ialah akan mengkaji salah satu di dan disandingkan dengan korban penebus dalam Tradisi atau adat-istiadat suatu golongan masyarakat tertentu mempunyai ciri khas tersendiri penerapannya. Artikel membahas tradisi yang cukup unik yaitu daerah bagian adalah pemberian sanksi kepada anggota melanggar norma berbuat salah. ditandai penyembelihan hewan sebagai penebusnya juga membayar denda telah ditentukan. coba dibandingkan Korban Penebus Salah Kitab sama-sama mengorbankan prakteknya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif pendekatan studi kepustakaan wawancara, menunjukkan bahwa, lahir kalangan orang (Mupupantunu) khususnya Kalamio, memiliki sejumlah kesamaan kultus dilaksanakan oleh Israel zaman Perjanjian Lama Salah. Kesamaan paling menonjol keduanya harus mempersembahkan korban, ada dimakan Pemangku Adat pelaksana Imam pembakar Terlepas semua itu, perbedaan antara keduanya, seperti tempat pembakaran ataupun memakan bakaran.